
Berawal dari perkenalan menjadi teman dekat dan berakhir cinta. Gue Ray seorang mahasiswa dengan segudang aktivitas yang gue kerjain[aktivitas hangout bersama temen-temen gue hehehe]. Gue baru semester pertama dan gue sekarang telah memiliki dia, dia yang indah dimata gue dan dihati gue dong. Dia bernama tia dan dia seorang mahasiswi tapi kita beda kampus. Gue mengenalnya dari temen-temen gue dan itu enggak terlalu lama tapi gue ngerasain perasaan yang berbeda kedia, Dia begitu sempurna untuk gue. Gue selalu menghabiskan waktu bersama dia, Seneng banget perasaan gue saat itu. Dia juga sering gue bawa keacara-acara kampus gue jadi enggak heran kalau semua temen-temen sama dosen gue pada kenal dia. Dia juga sering bawa gue kerumahnya, Gue jadi kenal mama dan papanya juga ade-adenya. Kadang gue seharian dirumahnya, Gue bantuin dia ngerjaen tugas-tugasnya yah kalau gue bisa ngerjain sih, Gue ini juga enggak terlalu pintar-pintar amat. Sampai-sampai gue lupa dengan temen-temen gue karena gue tarlalu fokus sama dia. Beruntungnya temen-temen gue selalu ngertiin posisi gue saat itu.
3 Tahun sudah kebersamaan gue dengan dia, Namun gue merasakan sesuatu yang kurang menyenangkan atau tak nyaman lah, Dia selalu curiga kegue saat gue enggak bersamanya, Berjuta pertanyaan yang dia lontarkan kegue saat gue tak mengabarinya sejam saja, Sabar gue pelihara didalam hubungan gue dengannya, Mengalah gue tanam dalam mengimbangi tingkah dia. Perbedaan usia yang gue alami, Dia lebih tua dari gue namun cara berfikirnya tak sedewasa usianya, Terkadang itu yang membuat gue sedikit kecewa. Gue selalu mengalah untuk dia, Gue rela hubungan gue sama temen-temen gue jadi agak renggang demi dia, Tapi itu kurang baginya, Dia sering berlaga seperti polisi yang suka bertanya-tanya[peace pak polisi hohoo] menanyakan semua apa yang gue lakuin selama gue enggak bersamanya sampai-sampai dia menggeledah isi ponsel gue dan menghapus semua nomor baru temen-temen[cewek] gue, jurus sabar gue keluarkan. Namun ketika selesai gue wisuda gue harus balik kekota gue, sebelum gue pergi gue menghabiskan waktu banyak lagi bersamanya, Ketika gue mengatakan sesuatu yang menyakitakan buat kita berdua yaitu break dia pun langsung marah dan mengatakan lebih baik kita cukup sampai disini. Berat sih tapi gue ngerasa terbatasi ruang gerak gue saat bersamanya dan gue memang harus pulang kekota gue karena dikota gue itu gue punya kedua orang tua serta kakak dan ade, Gue juga punya keinginan untuk mengejar karir gue dikota gue sendiri ini.
Sebelum kita menghabiskan waktu terakhir untuk bersama dan dia mengatakan kalimat putus. Gue menyiapkan hadiah spesial buat dia dan gue harap dia suka. Dan dia menerima hadiah itu gue seneng banget. Tapi sekarang apa hadiah itu masih dia simpan setelah perpisahan yang kita berdua alami ini. Gue tau dia belum bisa nerima kenyataan ini bahwa gue dan dia harus berpisah karena jarak, Meskipun LDR[Long Distance Relationship] itu berlaku namun tidak bagi dia dan sedikit tidak juga bagi gue.
Saat gue sudah pulang kekota gue, Gue pun mendapatkan pekerjaan yang menurut gue dan orang lain itu merupakan pekerjaan hebat[hahhaa masa sih] rasa syukur gue panjatkan dan rasa bangga muncul dari dalam diri gue dan kedua orang tua gue serta saudara-saudara gue bahkan temen-temen gue yang dikota[beda kota] sana juga merasakan itu mereka pun memberiku ucapan selamat yah walau lewat telepon dan sms doang, Namun kebahagia ini enggak bisa gue bagi dengan dia karena dia sudah memutuskan tali silaturahmi kita berdua, Dia menjadi sulit untuk gue hubungi, Gue sempat tanya dengan sepupu gue [karena dia akrab banget dengan ade sepupu gue ini] dan kata ade sepupu gue, Dia sudah mengganti nomor ponselnya dan ade sepupu gue ini enggak berani untuk memberi nomor baru dia kegue. Gue terima ini apa adanya karena ini memang sudah jalan terbaik untuk hubungan kita berdua. Kota yang memisahkan kami dan sikap



Tidak ada komentar:
Posting Komentar