Seperti hidup ditengah hutan belantara tanpa ada listrik maupun air hanya ada pohon-pohon besar yang rimbun serta beragam binatang yang hidup didalamnya, aku sendiri disini meratapi kisah hidupku yang sangat menyedihkan ini, ku akui aku memang tak begitu banyak memiliki teman setelah selesainya sekolah ku, dan disinilah awal mulanya aku mengalami hal-hal bodoh seperti aku merasa tidak beruntung, merasa sangat bodoh, merasa sangat kesepian, merasa sangat teramat menyedihkan, aku hanya butuh kebersamaan bersama orang-orang yang kuharapkan saja, aku butuh mendengar dan melihat mereka, tertawa bersama, menangis bersama walaupun aku tak bisa meneteskan airmata pada saat itu juga, aku ingin mendengar cerita cinta mereka ataupun cerita konyol mereka, namun apa yang kudapat mereka tak kunjung datang, apakah mereka tersesat saat memasuki hutan rimbun ini untuk menuju gubuk menyedihkanku ini?.
Aston dimana kah dirimu sekarang ini?, aku rindu akan dirimu, aku rindu suaramu, aku rindu senyum menggodamu, belaian yang sedikit mentoyor kepalaku itu yang sangat ku rindukan, kemana kah dirimu sekarang ini?, apakah ada wanita lain yang telah menggodamu dan kamu pun tergoda sehingga kau lupa akan diriku, dimana lagi surat-surat yang sering kau kirimkan untukku, aku ingin tau kabar dirimu dan apa kesibukanmu sekarang ini. Jika kamu ingin kita berpisah kenapa kamu tak memberi tau aku, bicaralah terus terang padaku, aku terlalu tersiksa dengan situasi seperti, berilah aku surat dengan memberialasan kenapa kau lakukan ini terhadapku, apa salahku hingga kau tak memiliki perasaan rindu seperti yang ku miliki ini untuk mu, tau kah kamu rahasia terbesarku saat ini dan awal kita menjalin hubungan, yah rahasia terbesarku adalah aku sangat bahagia dan beruntung telah mengenal dan memiliki lelaki sepertimu, itu lah kata-kata yang ingin ku sampaikan kepadanya, tapi apa yang bisa ku perbuat dia tak kunjung datang suratnya pun tak pernah kuterima bagaimana aku bisa member itau rahasia terbesarku ini kepadanya?.
Aku tak berdaya dengan apa yang ku alami ini, entah apa yang bisa aku lakukan demi meraih rasa bahagia yang jauh dari rasaku saat ini, aku sangat butuh kalian untuk membawaku keluar dari belenggu kesepian ini, rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya namun itu hanya sia-sia saja toh takkan ada yang peduli jika aku menangis hingga menangis darah pun, apa salahku hingga mereka tak datang lagi tuk menghiburku, aku merasa kurang nyaman jika aku harus mendatangi kebahagian itu dengan mendatangi rumah amber, karena aku terlalu takut dengan keadaannya yang kurang ceria, amber begitu pendiam, terlalu takut jika aku tidak bisa jauh dari kesepian ini jika hanya bersama amber saja bahkan aku juga merasa takut jika amber tak menginginkan aku dating untuk mengajaknya bersenang-senang, aku tak tau isi hati dan otaknya.
Setiap ku bangun dari tempat tidur ku terbayang wajah aston yang tersenyum bahkan tertawa gembira, apakah benar aku menjadi terlupakan, aston lupa telah memiliki diriku, apa yang terjadi padanya tuhan. Setiap ku mencoba untuk sejenak melupakan aston semakin besar rasa kesepianku ini mendera hidupku.




