Mungkin gue tidak seberutung gadis-gadis lain yang mudah mendapatkan pengganti sosok pangeran yang pernah dia miliki. Oh tuhan apa yang harus aku perbuat? Aku sangat merindukannya, meskipun rasa sakit dan malu menyelimuti gue. GUe merasa terperosok jatuh kedalam jurang cintanya yang dipenuhi oleh kebohongan-kebohongannya. Entah apa yang harus gue perbuat. Sekarang gue hanya bisa meneteskan air mata kepedihan dan menahan rasa malu.
Malam ini gue duduk sambil menatap langit dari jendela kamar gue yang dihiasi kerlipan cahaya bintang. tiba-tiba saja terlintas difikiran gue sosok tampan yang sudah membuat diri gue merasakan sakitnya jatuh dalam jurang cintanya. gue pun beranjak dari duduk nyaman gue dan gue menuju ketempat tidur, gue rebahkan tubuh gue diranjang nyaman gue, gue mengambil handphone yang gue silent dan gue letakkan dibawah bantal kuning kesayangan gue, 3 panggilan tak terjawab, ternyata Rere dan Ditha yang sudah menelepon gue tapi gue nggak ngejawabnya (alias gue nggak denger bOo). lalu jam telah menujukkan pukul 22.30 gue pun harus tidur saat gue memejamkan mata selalu terbayang akan wajah-wajahnya yang sulit gue menghapusnya dari fikiran gue tanpa gue sadari gue meneteskan air mata gue untuk dia, gue sudah berusaha untuk tidak mengingat dia tapi tetap saja dia selalu hadir difikiran gue dan mimipi-mimipi gue, gue pun berusaha memejamkan mata agar gue dapat tidur malam ini, oh tuhan tolong aku hapuskanlah dia dari fikiranku ini tuhan. gue memejamkan mata dan gue pun tertidur, Dalam tidur gue, gue merasakan dia datang lalu dia memberi gue sebuah kotak berbungkuskan kertas berwarna ungu dan gue pun membuka kotak itu dan gue melihat ada sebuah hati yang retak bertuliskan kariz{Dio. Tringgggg.. Jam berdering menandakan pukul 06.30 gue pun bangun. kenapa hari ini gue masih memimpikan dia lagi. Dan gue membuka jendela kamar gue terdengar suara kicauan burung yang seakan-akan para burung itu menebarkan semangat dan kekuatan baru untuk gue. Oh tuhan semoga hari ini lebih baik dibandingkan hari kemarin. Gue pun mandi dan memakai seragam putih abu-abu karena hari ini adalah hari senin. Gue pun sarapan “Pagi”,(sapaku untuk mama,papa, dan adik perempuan gue). “pagi kak”,(adik gue pun menjawab sapa gue). Dan pagi ini kami sarapan nasi goreng lezat buatan mama gue tersanyang. Setelah selesai melahap sarapan itu gue pun langsung pergi kesekolah tapi tidak lupa untuk berpamitan dengan mama dan papa gue. Lalu sesampainya gue disekolah gue pun disambut oleh para sahabat-sahabat gue mereka adalah Rere dengan sifat yang baik tapi kadang dia suka marah-marah (emosian gitu) yah tak Lupa egoisnya yang menyertai dia dikaLa M-A-S-A-L-A-H telah datang, Ditha dengan sifat pendiemnya, Tere dengan sifat centilnya, Dan satu lagi sahabatku yaitu Vira dengan sifat cengengnya alias kalem boo! Ya gue merasa bahagia sekali memiliki sahabat seperti mereka. lalu kami semua bersiap-siap untuk upacara pagi ini dan semua para murid berbaris sesuai dengan kelas dan jurusannya masing-masing. Setalah upacara usai kami pun masuk kelas dan memulai pelajaran. Jam istirahat pun tiba lalu gue dan para sahabat gue pergi kekantin dan tiba-tiba gue bertemu dengan sosok tampan yang pernah singgah dihati gue tapi dia telah menyakiti gue ..Hmm..Tere pun berbisik tuh kar mantan panggeran tampan lo yang udah nyakitin lo... dan gue pun menjawab dengan senyuman pahit. Lalu kami duduk dikursi tempat kita biasa tempatin dan kita mulai bercerita tentang malam minggu yang sudah kami lewati bersama kekasih kita masing-masing. Tapi kali ini gue hanya terdiam mendengarkan cerita mereka meski terkadang gue sangat iri mendengarnya tapi tak apalah asalkan mereka bahagia gue juga ikut bahagia. Lalu Rere pun bertanya “kenapa kar lo kok dari tadi diem aja sih”?? gue jawab ”em… enggak kenapa-kenapa kok, gue lagi BT aja soalnya ada si cowok begoo”. Oh... ada si Dio, em mana-mana’’,(dengan kepala clingak-clinguk mancari tempat dimana Dio duduk). Ditha pun berbisik aduh Rere itu loh dia yang duduk disebelahnya firman! “ Ow..iya ya pantas dari tadi Kariz diem aja” (saut Vira). Lonceng pun berbunyi dan kami bergegas masuk kekelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Selama bu Milan menjelaskan gue pun hanya melamun memikirkan sosok tampan yang sudah menyakiti gue tapi yang gue rasakan sekarang yaitu gue merasa sangat menyayanginya dan merindukannya! Oh tuhan tolong aku hembuskanlah nafas-nafas cinta mu yang baru yang bisa membuatku hidup kembali dan melupakan dia. Lonceng pun berbunyi dan itu menandakan bahwa waktunya untuk pulang. Gue dan para sahabat gue membereskan buku-buku dan kami pun langsung menuju rumah kami masing-masing. Kringg.. handphone gue pun berdering, 1 pesan masuk dan gue segera membacanya dan rupanya dari Ditha. ”kar lo nanti sore latihan basket enggak?” gue pun menjawab SMS itu “ Ia gue latihan ya udah sampai ketemu dilapangan ya”. Jam menunjukkan jam 15.35 dan gue bergegas untuk pergi latihan basket. Setelah gue sampai gue pun bertemu dengan Dio, gue pun berharap dia akan menyapa gue tapi ternyata dia tidak menyapa gue bahkan untuk senyum saja dia tidak melakukannya dia hanya melewati gue begitu aja seakan-akan gue adalah orang asing yang belum pernah dia kenal! Setelah kami team cewek lelah latihan fisik kami pun istirahat dan saatnya team cowok yang latihan fisik dan selama istirahat gue pun melihat Dio yang sedang berlari dan tiba-tiba dia terjatuh... gue pun tersentak kanget lalu pacarnya yang kebetulan satu team dengan gue mendatangi Dio dengan membawakannya minum. Gue merasa jantung gue telah berhenti berdetak dan hati gue pun terasa tertusuk oleh panah kecemburuan.. tanpa tersadar gue tidak bisa menahan air mata gue yang seharusnya terlalu berharga gue keluarkan untuk sosok cowok seperti dia yang sudah menyakiti gue, rasanya gue terperosok kedalam jurang kecemburuan yang didalamnya tumbuh duri-duri yang sangat tajam yang bisa merobek tubuh gue dan menusuk tulang gue. Sesampainya gue dirumah, gue pun makin menjadi gue terus mengeluarkan air mata berharga gue.. Oh tuhan aku mohon tolonglah aku buat aku bisa melupakan dirinya! Handphone gue pun bergetar 1 pesan masuk dan gue membacanya ternyata pesan dari sahabat gue yaitu ditha “kariz lo enggak apa-apa kan?” gue pun menjawab “ya gue enggak apa-apa kok”. “gue tau apa yang lo rasain sekarang kar”,pesan ke-2nya ditha. Gue membalas pesan itu “dit gue sekarang sakit banget.. n makasih ya lo udah perhatian sama gue”! Pesan ke-3nya ditha ”ya udah sekarang lo yang sabar ya n lo istirahat aja biar besok lo jadi seger”. Setelah gue membaca dan membalas SMS dari Ditha gue pun membersihkan diri dan gue langsung kemeja belajar gue dan mengerjakan semua tugas-tugas dari guru setelah selesai semua gue beranjak dari kursi gue dan gue memandang keluar jendela diluar sana sedang hujan deras, Dalam benak gue mengatakan ya gue enggak bisa memandang kerlipan indah bintang malam ini dan senyuman menawan bulan yang memancarkan sinarnya yang menerangi gelapnya malam dan hati gue saat ini. Gue menutup jendela kamar gue yang diterpa angin dinginnya malam dengan derasnya hujan yang membasahi bumi ini. Gue memejamkan mata dan berdoa “oh tuhan malam ini begitu dingin sama dengan perasaan ku sekarang ini yang membeku tolong aku tuhan berikan nafas kehangantan mu buat aku bisa melupakan dirinya”. Gue pun tertidur dengan perasaan yang tidak menentu ingin rasanya gue berteriak dengan sekuat tenaga tapi gue tidak mampu, rasanya seperti ada yang membungkam mulut gue. Pagi telah menjelang saatnya gue untuk berangkat kesekolah. Setibanya gue disekolah seperti biasanya para sahabat gue menyambut lalu kita berkumpul dan saling bercerita, gue pun mulai bosan akan ceritanya para sahabat gue, gue pun menyalakan musik di iPod gue dan gue mendengarkan lagunya jikustik “puisi” dan tiba-tiba Ditha melihat ipod gue dan tanya kenapa lo kar, kok akhir-akhir ini lo sering dengerin lagu-lagu sedih kan biasanya lo paling anti sama lagu yang kata lo lagu cengeng. Apa gara-gara lo putusan sama Dio ya.. ”iya.(Mey pun menyerobot) “sekarang tuh lo juga jadi lebih pendiem dan juga gampang marah”. Gue pun menjawab pertanyaan mereka “gue juga enggak tau tiba-tiba aja gue jadi suka sama lagu-lagu sedih”,(dengan senyuman tidak semangat) Jam pelajaran terakhir pun dimulai kami pun harus menahan rasa ngantuk karena pak David, yaah karena dia guru yang kami anggap guru yang aneh dan kebetulan dia mengajar pelajaran ips uch.. malez banget deh ngedenger dia kotbah..hi..hi..hi tapi walau gimana pun dia itu adalah seorang guru yang seharusnya kita hormati dan hargai. Teng.. Teng.. Teng.. lonceng telah berbunyi dan itu menandakan jam pelajarannya pak David telah usai wah... rasa ngantuk yang tadinya menyerbu sekarang pergi dan kita pun pulang kerumah kita masing-masing tapi kali ini kita tidak langsung pulang dulu karena gue dan para sahabat gue ingin hang out dimall wah asiknya. Kita pun mengganti baju seragam kita ditoilet sekolah dengan baju yang sudah kami siapkan dari rumah. Sesampainya kita dimall kita malihat-lihat dan membeli barang yang kita mau dan tiba saatnya yang ditunggu-tunggu yaitu main game sewaktu kita hendak membeli koin game gue malihat dia dengan pacarnya dengan mesra mereka bermain game dengan gembira tanpa ada beban. Oh tuhan kuatkan aku! gue pun terdiam sejenak lalu tere bertanya “lo kenapa kar? “ gue enggak kenapa-napa kok ya udah kalian aja yang maen gue mau duduk disini aja”,(Dengan tidak semangat) Loh kenapa lo enggak ikut maen biasanya lo yang paling semangat kalau sudah kesini,(Tanya Ditha dengan penuh rasa bingung). “em...enggak papa kok kalian aja yang maen gue disini aja soalnya gue lagi males aja” .(wajah sok ceria). “ya udah kita mau maen dulu ya tapi lo beneran enggak mau ikut nih?”.(Tanya vira dengan wajah yang ceria). “iya gue tunggu kalian disini kok so kalian bisa nitip tas dan barang belanjaan kalian sama gue, ya tenang aja barang-barang kalian pasti aman sama gue. mereka pun bermain dan mereka terlihat sangat gembira. Gue melihat mereka berdua terlihat teramat serasi. Gue memang bodoh kenapa gue masih mengharapkan cintanya lagi padahal apa mungkin terfikir dibenaknya untuk mencintai gue dan datang dalam surga cinta gue lagi. Mungkin ini jalan terbaik untuk gue karena gue telah mencintai seseorang yang berbeda keyakinan dengan gue dan mungkin ini suatu pembelajaran untuk gue supaya tidak mempermainkan perasaan orang lain karena gue telah merasakan betapa sakitnya tulus cinta dibalas dengan disakiti seperti ini. Dan sekarang gue mulai sadar bahwa cinta tidak harus memiliki.
2 hari kemudian
Pagi ini gue terbangun dengan cuaca yang sangat cerah dan gue harus memulai membuka lembaran yang baru yang sempat tertunda. Sesampai disekolah gue menyapa semua teman sekelas gue. Dan para sahabat gue merasa heran. “Woi mimpi apa lo kar kok enggak biasanya lo pagi-pagi gini udah ceria sampai-sampai nyapa semua anak satu kelas”.(Tanya tere), Owh .. (jawab gue singkat) “uh…dasar kariz yang aneh”.(teriak para sahabat gue serempak), Gue dan para sahabat gue pun kembali seperti semula tidak ada lagi kariz yang pendiem, suka denger lagu-lagu slow alias cengeng, dan pemarahan tapi terkadang masih suka marah he.he.he.., sekarang gue tetap seperti yang dulu kariz yang periang, gokil, suka denger lagu-lagu Rock ,dan enggak bisa diam alias usil. . .he . .he . .he…
The end


















